Postingan

Sakit

Setiap bulan biasanya cuti karena sakit perut haid. Namun bulan ini aku melangitkan syukur karena datang bulan kali ini sakitnya masih bisa ditolerir, masih bisa setengah beraktivitas dan setengah beristirahat.  Ditengah kebahagian ini tentun ada akan ujian selama di dunia. Bulan ini 3 kali ke klinik bolak balik. Bukan karena sakit haid tapi tipes. Gejala tipes tepatnya, yang meskipun hanya gejala ternyata membuat aku berlama-lama di tempat tidur dan bolak balik klinik. Aku gk tahu apa aku yg terlalu lebay atw emang sesakit itu. Tp disini aku gk akan nyeritain sakit yg menye menye karena aku lebay. Disini aku mau nyeritain begitu banyak kebaikan dan hikmah yang Allah beri saat aku sakit ini, bahkan Allah kabulkan beberapa doa lewat sakit ini. Seperti, haid bulan ini aku tidak sesakit itu, mindful saat makan (merase ternyata nikmat makan itu besar ya saat sehat).

Usaha sering kali mengkhianati hasil

"Bu Usaha tidak akan mengkhianati hasil kan?"  Tiba-tiba pertanyaan itu muncul dari anak laki-laki berserangam SMP saat perjalanan pulang kerja.  Meski panggilannya kurang nyaman tapi aku berusaha tetap menjawabnya, karena dari raut wajahnya anak ini sedang membutuhkan jawaban.  "Usaha itu milik kita, sedangkan hasil milik Allah."  Waktu kecil aku sepakat dengan kalimat itu. Namun, semakin dewasa aku sadar kalau ada yang keliru.  Usaha sering kali mengkhinati hasil. Buktinya saat sudah berusaha mati-matian gagal sering kali menghampiri. Tapi, ada juga teman kita yg usahanya minimalis tapi hasilnya bikin haru sampai nangis.  Jadi usaha itu gak penting?  Penting, tapi jangan sampai kita menuhankan usaha dan bergantung padanya. Yang pada akhirnya jika gagal membuat kita jatuh sulit untuk bangkit dan jika berhasil membuat kita melayang lalu lupa dengan pertolongan Tuhan.  Karena keberhasilan itu bukan karena usahamu melainkan karena pertolongan Allah....

Selamat Datang di Hutan Bernama Dewasa

Di hutan ini kabut tebal menyelimuti, menyulitkanmu mengambil langkah, seperti sulitnya mengambil keputusan. Pohon-pohon menjulang tinggi, setinggi ekspetasi orang tua. Cahaya redup, seperti ketidakpastian masa depan. Dan.. saat angin berembus, terdengar gesekan daun dan ranting yang terdengar seperti suara berisik di kepala. Meski begitu, kita terus berjalan melawan rasa takut. Kita bertumbuh dari satu ketakutan ke ketakutan yang lain. Dulu, waktu kecil kita takut monster, ruangan gelap atau diejek teman. Sekarang kita udah gak takut semua itu. Kita lebih berani dari sebelumnya.  Tapi, kita harus menghadapi ketakutan-ketakutan yang baru. Takut mengecewakan orang tua, takut gagal dan takut gak jadi apa-apa di masa depan. Namun, semoga kamu bisa melaluinya. Semoga kamu punya banyak keberanian yang baru. Berani terus melangkah di jalan yang Allah ridhoi. Fighting

4 Scorpius

Gambar
Anak-anak hebatku, murid-murid yang kusayangi... Terima kasih telah mewarnai hari-hari kami dengan senyum ceriamu, tawa riangmu, dan semangat belajarmu yang luar biasa. Setiap langkah kecil kalian, setiap pertanyaan polos, setiap usaha dalam belajar — semuanya adalah hadiah terindah bagi kami sebagai guru. Kehadiran kalian di ruang kelas bukan sekadar membuat ruangan menjadi hidup, tapi juga membuat hati kami hangat. Kalian adalah alasan kami terus semangat datang ke sekolah, membagikan ilmu, dan belajar menjadi lebih baik setiap hari. Namun, kami tahu, mungkin dalam perjalanan ini, ada saat-saat di mana kami kurang sabar, kata-kata kami kurang lembut, atau perhatian kami terasa kurang adil. Untuk semua itu, kami mohon maaf dari hati yang paling dalam. Bukan karena kami tidak sayang, tapi karena kami juga masih terus belajar — sama seperti kalian. Kalian semua istimewa. Masing-masing dari kalian memiliki cahaya yang unik. Jangan pernah berhenti bermimpi, jangan takut ga...

Apakah kita mencintai-Nya?

Semua orang merasa paling mengerti tentang cinta, bahasan tentang cinta mudah kita temukan dimana saja, muda mudi terlarut dalam cinta, tua muda semua berbicara tentang  cinta, tetapi apa betul kita sudah mengetahui makna “cinta” yang sesungguhnya? Ternyata pengetahuan kita tentang cinta amatlah dangkal! Di bulan Dzulhijjah, tak banyak yang tahu bahwa bulan itu berkaitan erat dengan cinta. Tentang sesosok manusia di masa lampau yang mengajarkan tentang apa itu cinta sejati. Menyisakan makna membekas hingga menjadi momentum besar bagi ummat ini. Dialah ayah kita, Nabi Ibrahim alayhissalam, yang kisahnya sering menyeruak mengiringi datangnya hari besar umat muslimin, Hari Raya Iedul Adha. Walau kisahnya terus di ulang, namun Allah subhanahu wa ta’ala memperkenankan kita untuk terus mendapatkan hikmah dari kisahnya. Ia yang mengajarkan tentang cinta sejati. Cinta yang diuji berulang kali, untuk menunjukkan  “apakah engkau benar benar cinta?” _Cinta yang teruji lewat ayahnya yang ...

Road to Al Muzzammil, Stand by you, Ngafal Ngefeel

Hari Sabtu itu banyak tarik-tarikannya Antara menarik selimut, tertarik jalan-jalan, atau tarik ulur ke majelis ilmu. Pagi-pagi biasanya drama dimulai, mulai ngatuk kepala pusing kaya kurang tidur padahal enggak.-. Alhamdulillah Allah masih menggerakan hati untuk dengerin kajian online. Temanya pas banget "Keutamaan kajian online dan offline"..Ya Allah besar banget godaanya supaya gk hadir ke kajian apalagi yang offline. Padahal di majelis ilmu malaikat berkumpul dan mencatat semua kebaikan yang ada, bahkan setiap langkah dan usaha sekecil apapun.  Alhamdulillah dengan petunjuk dan pertolongan Allah aku melangkahkan kaki di tempat yg penuh berkah ini. Kumpulan orang-orang yg berusaha lebih dekat dengan Al-Quran, lebih dekat dengan Rabb-Nya. Aku disambut oleh senyuman tulus cikgu.  Acara dibuka dengan mini drama yang membuat haru biru, mengisahkan Nabi yang tetap sayang pada kafir quraisy meskipun terus terusan dijahatin. 🥹 Dan saat memasuki acara inti mata sudah mulai meman...